;
PADA HENING
Posted by
rusmana
, Wednesday, February 23, 2011 at 9:58 AM, in
Aku ingin rebah di dadamu
menghirup segar nafas khusyu’mu
mencuri debar ketenanganmu
Yang rapi kau simpan, di dalam selimut diam
ada senyum samar, mekar di kedut bibirmu
ketika kelopak rembulan ranum berpijar
ketika putik-putik bintang menyemut berpendar
jatuh menghujani tubuhmu
sehingga aromamu yang sunyi
tercium lebih wangi
aku juga ingin belajar
pada hikmat kesabaranmu, pada lamat warnamu
selagi purnama belum bertakhta
selagi gugusan bintang belum meraga
kau sambut salam dan percakapan di dalam senyap
kau peluk rintih dan pinta di dalam lindap
Kau, hening, yang merajai dingin
berjalanlah ke arahku
aku ingin memaknai semua itu
sehingga menjadi sepertimu:
khusyu’,tenang dan wangi
dan dari lubukmu mengalir damai
Taken from LARUNG BIRU NOTES
AKU DAN DIRIKU
Posted by
rusmana
, Monday, February 21, 2011 at 9:32 AM, in
Kembalilah pada pelukanku, asamu menelantarkanmu terlalu jauh hingga kau lupa raut bahagia dalam kilasan malam dan siang yg tenang mengalun menemani laku keluhmu...
Kembalilah pada kehangatanku, saat kau bekukan separuh hidupmu pada bongkahan keterasingan kamoflase dunia yg kau kejar tp meninggalkanmu telak..
Selalu kusambut air matamu dg melukis senyum di daun bibirmu... Karena aku adlh kau... Kau adlh diriku..
TITIK
Posted by
rusmana
, Tuesday, February 15, 2011 at 4:23 AM, in
Bayangmu menjauh kearah mata hari terbenam, melambat langkahku seiring harapan yg memudar dalam cahaya yg pergi bersama malam, jiwa ini tak lagi berharap, hanya terkapar menuai hitam dalam kelam yg ditanam oleh kepedihan akan kehilangan... Rasakanlah segenap raga yg ditinggal kehidupan atau nafasnya yg terengah sesak... Biarkan saja tetesan darahnya tak lagi mengalir karna mengering dalam nadi dan air matanya tak lagi berkaca karena ia terpejam selamanya...
KLISE
Posted by
rusmana
, Thursday, February 10, 2011 at 7:42 PM, in
Kau berada dipenghujung rindu yg kerap menyayat jiwa yg sarat akan harap dimana bersamanya tertuang tetesan merah pekat ruh kehidupan serupa nafas atau detak di balik dada...
Dalam sunyi kuberilusi tentang hati yg getir meratapi buih buih yg timbul tenggelam, tentang titik api yg hilang padam, tentang senyap yg bermanja pada kecewa, tentang malam yg menelan cahaya lahap tak beriba... Dan aku diam dalam nafas tersesak, dalam lisan terbungkam, dan dan dalam pandang membuta...
Subscribe to:
Posts (Atom)