INSPIRATION
this site the web
;

HIDEN ANGEL


Bidadari, kau menjelma dalam kekosongan jiwaku, merangkai untaian mutiara berkilauan memenuhinya, buaianmu membawaku pada masa terhampar tanpa batas, merasakan keindahan dari pena yang kugoreskan, yang menjadi wakil dari ungkapan terdalam sebuah kemegahan rasa. Bidadari, bentangkan gaunmu agar kubisa menapaki arah menujumu, tebarkan wangimu, agar tak tersesat kudalam menemukanmu, senandungkan suaramu agar kutahu keberadaanmu sebentar lagi tergapai…

SAAPAAN KEHIDUPAN


Belajar untuk hidup, dan hidup untuk belajar, semesta mengajarkan kesabaran melalui bumi, mengajarkan ketulusan melalui mentari, mengajarkan kedamaian melalui malam, mengajarkan semangat memalui siang, dan mengajarkan Cinta pada harmonisasi kesatuannya... Hidup itu rangkaian kisah, hidup itu indah... dan hidup itu anugrah.

Sapaan kehidupan adalah cinta, cinta yang menumbuhkan kehidupan dari yang mati, seperti bermekarannya bunga setelah gerims atau dimandikan embun, atau rerumputan yang bersemi dari tanah-tanah yang retak,dari pepohonan yang tumbang dan dari belahan bongkah bebatuan. Itulah sapaan kehidupan. Dia ada bukan untuk kesia-siaan, tapi dia ada untuk menjadi inspirasi dari pikir, hati, dan rasa. Agar terarah dalam melangkah, bijak dalam bertindak, dan berhikmah dari setiap kejadian...

BUTIRAN HUJAN UNTUK BUMI


Musim penghujan segera berakhir, meninggalkan musim dingin yang sempat memenjarakan jiwaku dalam kebekuan masa dan keheningan zaman. Ada keindaan yang tak tergantikan darinya, walau ada juga luka yang tertinggal darinya, karena butiran hujan yang bertaburan ke muka bumi dibalik kebeningannya tersimpan kenangan, dibalik suara gemericiknya tersimpan nada-nada yang pernah mengukir senyuman dan kerinduan di masa silam. Selalu hadir disaat musim penghujan, kilasan kisah-kisah yang terabadiakan dari awan, dari pelangi, dan dari kesatuan suasana yang membuat melayang saat mata terpejam, dan menerawang saat mata terbuka... Ialah Dia wakil dari kehilangannya...

KETERASINGAN


Aku mengadu tentang keluh kesahku, tentang semua ketidak sempurnaanku, tentang semua yang ada disekitarku, aku mengeluhkan semuanya.. aku tak bisa lagi tegar seperti karang atau gagah layaknya tebing menjulang... inilah aku yang lemah dengan sedikit resah, yang rentan dengan sedikit cobaan, yang rapuh seperti lumpuh...
Entah siapa yang dengan segera menyentuh bahuku, mengangkat tanganku, atau memberikan sedikit senyum untuk kemurunganku... atau biar saja semua mengakar merusak persendian jiwaku, mengoyak detak nadiku dan memburamkan arah langkahku. Ahh... aku takan meminta padamu teman... karena kau tak mengenaliku lagi... atau aku yang lupa akan siapa dirimu ?... ahahahahaha... tak perlu kaujawab... karena tak semua pertanyaan harus dijawab, biarkan saja ia menjadi misteri sampai tak berbekas dan terlupa...

Pohon dan Hati


Sehelai daun jatuh dimusim gugur, dan diikuti oleh yang lainnya sehingga berserakan terhampar diatas tanah. Tak bersikeras dia mempertahankan hijau dedaunanya untuk tetap berada dirantingnya karena dia sadar cepat atau lambat dia kan pergi untuk berganti. berbagai musim dilewati tapi dia tetap tegar berdiri tegak saat badai hujan, atau, panas, dengan sabar dia membiarkan siapa saja yang kepanasaan atau kehujanan berteduh di bawahnya.

Jika hati ini seperti pohon itu, sabar saat harus kehilangan bagian yang berarti dari dirinya, tegar saat ditempa berbagai macam ujian dan cobaan, dan bisa menjadi peneduh bagi siapa saja yang bernaung dibawah kesejukannya... hidup ini pastilah indah seindah pagi yang hangat dengan binar-binar embun dan kicau burung dan suara siulan angin yang menyatakan setiap hari adalah anugrah...

Alhamdulillah...

Dia adalah kerinduan


Kerinduan itu seperti malam menunggu pagi, seperti kemarau menunggu hujan, dan seperti oase di hamaparan sahara... untuk rindu yang mendalam, hamparkan ia pada segenap jiwa, hingga helaan nafas berhembus atas namanya, hingga detak jantung berirama atas namanya, hingga hidup ini... indah atas nama...... nya...

Artikan mimpi kedalam nyata, dan artikan nyata kedalam mimpi, bagi jiwa yang tenang, dia tiada beda, nyata dan mimpi ibarat hidup dan pengharapan... suatu yang hilang dalam nyata berharap hadir dalam mimpi, atau sebaliknya...

Cinta tak mengenal siang atau senja, dia hinggap pada apa saja atau siapa saja sekehendaknya... dan kubiarkan saja dia nyaman dalam jiwa dan raga ini...