;
AWAL YANG TERLUPA
Posted by
rusmana
, Thursday, March 3, 2011 at 8:35 AM, in
Diagram dendam dalam skema kebencian,
buah dari pengharapan yang tertikam realita...
waktu hanya menghapus separuh dari seluruh
dan tak pernah mengelupas hingga tak berbekas..
rasakan saja irama kesedihan
yang mengalun membunuh relung relung rindu yang baru tumbuh,
membinasa rasa yang menjulang megah
namun tak sempat berjaya tegak menggapai angkasa...
bersama hujan yang membuas
kutumpahkan keberingasan jiwa ini,
Bersama tanah yang basah
kupadam bara yang membakar jiwa ini,
hingga kubuai sisi nurani yang sembunyi dalam sepi
menanti hadir sang pemilik hati membawa setitik damai
pada diri yang lalai,dan pada jiwa yang terbengkalai
Ahh... berkahir disini, akhirnya kukembali pada awal yang terlupa...
Adalah selalu untukku...
Posted by
rusmana
, at 8:00 AM, in
Adalah selalu untukku...
Tentang jam yang berdetak layaknya detak jantung menghitung waktu, aku yang datang dengan tangan hampa dan kaki tak beralas, raga yang lusuh rapuh berbaur debu, meniti tangga melangkah kearah singgasanamu yang megah...
Juluki saja aku pengelana tersesat, haus dalam gulungan gurun, terlantar dalam hamparan sahara. Pinjamilah aku setetes kehidupan untuk mengalirkan darah dirongga nadi, untuk mendetakan dada yang menyesak terengah lelah, dan untuk menenangkan gelisah yang diperbudak amarah...
Adalah selalu untukku...
PADA HENING
Posted by
rusmana
, Wednesday, February 23, 2011 at 9:58 AM, in
Aku ingin rebah di dadamu
menghirup segar nafas khusyu’mu
mencuri debar ketenanganmu
Yang rapi kau simpan, di dalam selimut diam
ada senyum samar, mekar di kedut bibirmu
ketika kelopak rembulan ranum berpijar
ketika putik-putik bintang menyemut berpendar
jatuh menghujani tubuhmu
sehingga aromamu yang sunyi
tercium lebih wangi
aku juga ingin belajar
pada hikmat kesabaranmu, pada lamat warnamu
selagi purnama belum bertakhta
selagi gugusan bintang belum meraga
kau sambut salam dan percakapan di dalam senyap
kau peluk rintih dan pinta di dalam lindap
Kau, hening, yang merajai dingin
berjalanlah ke arahku
aku ingin memaknai semua itu
sehingga menjadi sepertimu:
khusyu’,tenang dan wangi
dan dari lubukmu mengalir damai
Taken from LARUNG BIRU NOTES
AKU DAN DIRIKU
Posted by
rusmana
, Monday, February 21, 2011 at 9:32 AM, in
Kembalilah pada pelukanku, asamu menelantarkanmu terlalu jauh hingga kau lupa raut bahagia dalam kilasan malam dan siang yg tenang mengalun menemani laku keluhmu...
Kembalilah pada kehangatanku, saat kau bekukan separuh hidupmu pada bongkahan keterasingan kamoflase dunia yg kau kejar tp meninggalkanmu telak..
Selalu kusambut air matamu dg melukis senyum di daun bibirmu... Karena aku adlh kau... Kau adlh diriku..
TITIK
Posted by
rusmana
, Tuesday, February 15, 2011 at 4:23 AM, in
Bayangmu menjauh kearah mata hari terbenam, melambat langkahku seiring harapan yg memudar dalam cahaya yg pergi bersama malam, jiwa ini tak lagi berharap, hanya terkapar menuai hitam dalam kelam yg ditanam oleh kepedihan akan kehilangan... Rasakanlah segenap raga yg ditinggal kehidupan atau nafasnya yg terengah sesak... Biarkan saja tetesan darahnya tak lagi mengalir karna mengering dalam nadi dan air matanya tak lagi berkaca karena ia terpejam selamanya...
KLISE
Posted by
rusmana
, Thursday, February 10, 2011 at 7:42 PM, in
Kau berada dipenghujung rindu yg kerap menyayat jiwa yg sarat akan harap dimana bersamanya tertuang tetesan merah pekat ruh kehidupan serupa nafas atau detak di balik dada...
Dalam sunyi kuberilusi tentang hati yg getir meratapi buih buih yg timbul tenggelam, tentang titik api yg hilang padam, tentang senyap yg bermanja pada kecewa, tentang malam yg menelan cahaya lahap tak beriba... Dan aku diam dalam nafas tersesak, dalam lisan terbungkam, dan dan dalam pandang membuta...
KITA
Posted by
rusmana
, Tuesday, January 18, 2011 at 7:30 AM, in
Subscribe to:
Posts (Atom)